Inovasi, khususnya dalam bidang finansial, bisa mengubah gaya hidup seseorang. Di era serbadigital seperti sekarang, segala aktivitas finansial bisa dilakukan dengan lebih praktis bersama Jenius. Inovasi berbentuk fitur-fitur canggih di Jenius sengaja dibuat agar teman Jenius dapat menghemat waktu dan tenaga dalam bertransaksi.
Pengembangan fitur-fitur di Jenius membutuhkan peran dan waktu yang gak sedikit dari berbagai pihak. Kali ini, ada tiga orang dari tim tech Jenius yang akan menceritakan bagaimana peran mereka dalam mengembangkan fitur-fitur Jenius di laman Co.Create. Apa saja perannya dan bagaimana cerita di balik pekerjaan mereka? Mari simak ceritanya!
Teman Jenius pernah menerima e-mail dengan nama pengirim “Survey dari Jenius”? Nah, itu adalah salah satu contoh riset yang dilakukan tim Customer Experience & Listening (CX) Jenius. Tim CX memiliki tugas utama mendengarkan opini serta aspirasi teman-teman Jenius.
Nantinya, opini yang masuk akan disalurkan menjadi ide produk baru atau sebagai landasan peningkatan fitur dan servis Jenius yang sudah ada. Teman Jenius ingat dong sekarang kamu bisa punya hingga 3 Flexi Saver? Jenius meluncurkan 3 Flexi Saver tersebut sesuai request dan kebutuhanmu.
Pada intinya, CX bertujuan memastikan produk Jenius sesuai dengan apa yang dibutuhkan para pengguna Jenius. Setelah produk diluncurkan, tim CX Jenius pun akan terus melakukan tracking dari segi penggunaan, untuk mengetahui kepuasan pengguna dengan adanya fitur ini, sesuai dengan prinsip inovasi berkelanjutkan (continuous innovation) yang Jenius anut.
Baca cerita lainnya di balik fitur Jenius dari kacamata tim CX di sini.
Baca juga: Memahami Proses Pengembangan Produk dengan Metode Agile Scrum
Secara umum, UX writer perlu memiliki kemampuan menulis, riset, design thinking, komunikasi verbal dan nonverbal, serta mampu mendengarkan secara aktif. Tetapi ada dua skill yang gak kalah penting: empati dan ketelitian yang tinggi.
Empati berguna bagi UX writer agar dapat memosisikan diri sebagai user dan menghasilkan copy yang tepat guna. Sementara ketelitian sangat diperlukan biar terhindar dari typo dan kesalahan penulisan lain. Penting nih, soalnya pasti mudah pusing deh akibat lihat deretan kata-kata terus-menerus!
Oh ya, UX writer adalah the unsung hero yang paling sebal ketika mendengar komentar, “Ah, gampang kan cuma ganti satu kata?” Jadi mungkin kamu bisa menghindari komentar ini ya bila sedang ngobrol dengan temanmu yang UX writer.
Baca cerita lengkap UX writers Jenius di sini.
Baca juga: UX Case Study & Design Process Behind Jenius Bisniskit
Sebelum sebuah fitur atau pengembangan software diluncurkan, ada seorang Software Quality Assurance (SQA) yang berperan mengetesnya. Semua aspek perlu dites untuk memastikan kesesuaiannya dengan target yang dibuat, informasi yang diterima, dan standar yang ada.
Untuk itu, SQA harus mengerti inti keseluruhan dari software development process. Dari situ, secara gak langsung SQA perlu mempelajari pola pikir dan sudut pandang setiap profesi yang terlibat. SQA yang baik membutuhkan komunikasi sebagai kunci utama.
Baca lika-liku menjadi SQA di sini.
Baca juga: Skill Penting yang Harus Dimiliki Seorang Programmer
Nah, itulah cerita-cerita dari tim tech kami dalam mengembangkan fitur-fitur di aplikasi Jenius sesuai. Demi kenyamanan dan kepuasan user, Jenius melakukan kokreasi dan kolaborasi bersama digital savvy dengan menghadirkan komunitas Co.Create sebagai wadah untuk mengembangkan ide, inspirasi, dan kreativitas bersama.
Bersama Co.Create, Jenius ingin mewujudkan rencana masa depan life finance yang lebih baik. Ceritakanlah kisah atau usulan idemu dalam menata finansial masa depan. Bila memungkinkan, usulan tersebut akan Jenius tampung dan realisasikan untuk teman-teman Jenius.
Yuk gabung, menjadi Co.Creators sekarang dan realisasikan ide kamu di forum Co.Create.