Usia 20 hingga 29 tahunan bisa dibilang merupakan kelompok usia yang sangat dinamis. Saat memasuki usia 20 tahunan, seseorang juga masuk ke fase hidup dewasa muda. Fase di mana individu memasuki dunia kerja, mulai berpenghasilan, serta perlu mandiri dan bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Gak lama, menjelang akhir usia 28-29 tahun, dinamikanya sudah berbeda lagi karena adanya perubahan yang cukup signifikan, baik dari sisi kognitif maupun psikologis. Begitupun urusan finansial.
Kamu termasuk teman Jenius yang berusia 20 tahunan, tapi belum tau pasti apa yang perlu kamu lakukan terkait urusan finansialmu? Jangan khawatir, Jenius sudah menyiapkan financial checklist yang bisa kamu jadikan acuan dalam menyusun target keuangan pada usia 20 tahunan.
Sebelum nanti kamu mengeluh soal keborosan, gaji yang gak cukup, banyaknya cicilan, dan masalah-masalah finansial lain, yuk mulai kebiasaan baik agar kamu memiliki keuangan yang sehat.
Caranya sesederhana:
Gunakan alat bantu yang tepat, seperti fitur Moneytory dan Save It dari Jenius, agar perjalananmu menciptakan keuangan yang sehat lebih lancar dan nyaman.
Baca juga: 3 Pertanyaan tentang Budgeting
Setelah punya penghasilan sendiri, jangan lupa kebalikannya juga: ada tagihan sendiri! Buat yang ngekos atau tinggal sendiri, jangan lupa bayar seluruh tagihan rumah tanggamu ya.
Sementara buat kamu yang tinggal di rumah orangtua… kalau biasanya terima beres, coba yuk bantu orangtua membayar sebagian tagihan di rumah. Gak harus semua kok, pilih saja salah satu, misalnya tagihan internet, listrik, atau air.
Dengan begini, harapannya kamu akan terbiasa bertanggung jawab atas kebutuhan hidupmu. Biar kalau nanti punya rumah sendiri atau sudah berkeluarga, kamu gak kaget lagi!
Baca juga: Trik Menyiapkan Tabungan Khusus “Mama Butuh Uang”
Wajar banget kalau kamu belum tau mau nabung buat apa, secara baru mulai berpenghasilan nih. Biar senang, boleh banget lho kalau kamu mau menabung untuk biaya liburanmu sendiri.
Kalau selama ini liburannya selalu bareng keluarga dan dibiayai, bisa nih kamu set target untuk membiayai liburanmu sendiri. Pasti bangga sama diri sendiri deh rasanya kalau sudah berhasil menabung dana liburan ke destinasi impian!
Baca juga: 7 Pengeluaran Terbesar yang Dilakukan Milenial
Gak semua orang pernah “hidup susah”, tapi semua orang pasti tau deh gak enaknya gak punya uang yang cukup pada saat-saat darurat.
Oke, kalau sekarang kamu punya penghasilan dan merasa gak perlu dana darurat. Namun perlu diingat, ketidakberuntungan bisa menimpa siapa pun secara random.
Daripada nanti pas butuh gak ada uangnya, yuk cicil dana daruratmu setiap baru gajian. Sebagai permulaan, buatlah target sebesar 3 kali pengeluaran bulananmu.
Baca juga: 3 Pertanyaan tentang Dana Darurat
Salah satu pengeluaran terbesar yang bisa dibayangkan adalah biaya kesehatan! Belum lagi jika sakitnya parah dan memerlukan banyak tindakan medis. Makanya, proteksi berupa asuransi kesehatan itu penting sekali.
Paling gak, daftarlah asuransi kesehatan dari pemerintah yang kini bernama BPJS. Kemudian bila punya budget tambahan, gak ada salahnya memiliki proteksi tambahan sesuai kebutuhanmu dari asuransi swasta.
Selain sibuk mengatur keuangan agar apa yang kamu hasilkan bisa mencukupi kebutuhanmu, jangan lupa untuk susun rencana kariermu ya. Karena salah satu investasi terpenting adalah untuk pengembangan dirimu sendiri!
Sisihkan budget untuk ikuti workshop-workshop yang dapat mendukung pekerjaanmu, hingga kursus-kursus bahasa atau keahlian lain yang dapat memperkaya kualitas diri kamu.
Kalau pengetahuan, pengalamanmu, dan hasil kerjamu terus meningkat, kariermu bisa terus naik—begitu juga dengan pendapatanmu.
Pada usia menjelang 30, biasanya target keuangan sudah semakin banyak nih. Kamu pengin punya tabungan ratusan juta, pengin punya kendaraan sendiri, hingga pengin mulai nyicil rumah!
Untuk tujuan finansial yang nominalnya besar dan berjangka panjang, kamu bisa berinvestasi lho. Mulailah berinvestasi pada instrumen yang berisiko rendah-menengah, seperti deposito, obligasi, dan emas. Kemudian bila sudah lebih percaya diri dengan ilmu maupun modal yang dimiliki, kamu bisa berinvestasi pada instrumen yang lebih berisiko sekaligus punya potensi return lebih tinggi, seperti reksa dana dan saham.
Ingat, jangan asal investasi ya. Pelajarilah terlebih dahulu sebelum menginvestasikan uangmu, dan pilihlah produk keuangan yang sesuai dengan profil risikomu.
Memiliki properti pertama rasanya pasti berat, apalagi untuk kamu yang berusia 20 tahunan. Harga properti yang cukup mahal dan terus meningkat biasanya menjadi pertimbangan paling berat.
Kalau memang 5 hingga 10 tahun lagi kamu pengin punya apartemen atau rumah sendiri, gak ada salahnya bila kamu mulai menyiapkan uang muka (down payment/DP) properti pertama sejak akhir usia 20-an.
DP yang cukup akan membantumu “bernapas” saat mengambil KPR, karena cicilan bulanannya bisa lebih enteng. Di sisi lain, besarnya DP juga akan memberimu opsi durasi cicilan yang lebih pendek—yang artinya bunga yang dikenakan pun lebih sedikit.
Baca juga: Siapkan Uang Muka Properti Pertama Mulai Sekarang
Kamu tahu gak kalau biaya pensiun itu mahal banget? Mahalnya tuh sampai para perencana keuangan menyarankan untuk mulai menabung untuk dana pensiun kalau bisa segera setelah kamu mulai berpenghasilan!
Menurut hitung-hitungannya, kalau dimulai di usia 20-an, uang yang perlu kamu sisihkan untuk dana pensiun ini bisa lebih ringan hingga 70% lho daripada memulai pada usia 30-an, dan tentu lebih besar lagi bila dimulai pada usia 40-an.
Ingat-ingat saja bahwa gak ada kata terlalu cepat untuk memulai hal baik—ya, termasuk mulai menabung untuk dana pensiun! Toh nanti pada usia 50-an jika dana pensiunnya sudah aman, kan kamu bisa pensiun dini dan fokus bersenang-senang dengan keluarga.
Baca juga: Hitung Perkiraan Dana Pensiun Kamu dengan The 4% Rule
Dari 9 financial checklist yang sudah Jenius sebutkan sebagai referensi, apakah ada yang mau kamu masukkan ke daftar target pribadimu? Atau semuanya mau kamu jadikan resolusi keuangan terbaru? Gak ada kata terlambat untuk memulai, asal benar-benar dimulai ya.
Semangat yuk, untuk kehidupan keuangan yang lebih baik!
Belum punya Jenius yang bisa membantumu mencontreng lebih banyak financial checklist? Download dan aktivasi sekarang.