Apakah kamu termasuk yang langsung checkout barang-barang incaran di keranjang e-Commerce atau pesan makanan online begitu terima gajian? Biasanya setelah itu langsung merasa kok dompet menipis padahal baru gajian, sedangkan tanggal gajian selanjutnya masih lama banget. Kalau begini terus, rasanya gaji yang pas-pasan hanya numpang lewat saja di rekening.
Kalau kita selalu menjalani hidup dari gaji ke gaji seperti ini setiap bulannya, akan sulit untuk bisa menabung apalagi berinvestasi untuk jangka panjang. Yuk, cek kembali kebiasaan kamu selama ini, dan coba mulai terapkan 10 tips berikut untuk mengatur gajimu yang pas-pasan.
Catat setiap pemasukan yang kamu kamu terima setiap bulannya, baik dari gaji tetap maupun dari penghasilan tambahan. Begitu pula dengan setiap pengeluaran yang kamu lakukan. Jangan malas untuk mencatat setiap detailnya ya. Ini penting untuk melihat pos mana yang merupakan pengeluaran terbesarmu; konsumsi, transportasi, internet dan paket data, belanja pakaian, atau lainnya.
Kamu bisa mencoba metode kakeibo atau memanfaatkan fitur Moneytory yang akan secara otomatis mencatat setiap pemasukan yang kamu terima dan pengeluaran yang kamu lakukan dengan Jenius.
Setelah mengetahui kebiasaan pengeluaranmu setiap bulannya, kamu bisa mulai membuat budgeting. Hal Ini untuk menjaga supaya kamu nggak mengeluarkan uang lebih dari yang sudah ditentukan. Kalau dari pencatatan keuangan sudah menggunakan metode kakeibo, kamu bisa melanjutkan budgeting dari metode yang sama.
Alternatif lainnya, kamu bisa mencoba metode budgeting ala Li Ka-Shing atau yang lebih minimalis seperti metode 50/30/20 dan 80/20. Kamu bisa mencoba semuanya dan mencari metode mana yang lebih pas untukmu. Ingat, budgeting bukan untuk membatasimu ya, melainkan untuk membantumu mengatur keuangan supaya bisa menikmati hidup tanpa penyesalan.
Baca juga: 3 Pertanyaan Tentang Budgeting
Begitu menerima gaji, apa yang pertama kali kamu lakukan? Sebelum membeli barang apa pun, pastikan kamu bayar tagihan atau cicilan dulu ya. Jangan sampai melebihi batas tempo agar terhindar dari biaya denda.
Setelah itu, sisihkan juga minimal 10% dari penghasilanmu untuk ditabung. Kalau kamu mengikuti metode budgeting 50/30/20 dan 80/20, kamu bisa menyisihkan minimal 20% untuk tabungan atau investasi, sedangkan kalau mengikuti metode Li Ka-Shing, kamu disarankan untuk menyisihkan 25% dari penghasilanmu. Kalau rasanya berat, kamu bisa mulai dengan 10% dulu, lalu tingkatkan perlahan-lahan sesuai kemampuan. Yang penting kamu bisa menyisihkan uang untuk ditabung setiap bulannya. Begitu kondisi keuanganmu lebih stabil, nantinya kamu bisa mulai mencicil untuk dana darurat juga.
Untuk memisahkan dana tabunganmu dari dana yang dipakai untuk pengeluaran harian, kamu nggak perlu membuat rekening tabungan berbeda. Di Jenius, kamu bisa mengalokasikan tabunganmu ke Flexi Saver atau Dream Saver.
Baca juga: 3 Flexi Saver untuk Memenuhi Kebutuhanmu
Setelah memisahkan dana untuk membayar kewajiban dan disisihkan ke tabungan, kamu bisa memisahkan sisa uangmu ke dalam pos-pos pengeluaran sesuai budgeting yang kamu buat. Selain memakai sistem amplop, kamu juga bisa memanfaatkan Kartu Debit Jenius untuk alokasi pos pengeluaran, misalnya e-Card untuk hiburan atau hobi, x-Card untuk belanja kebutuhan pokok, x-Card untuk pengembangan diri (online course, buku, dan lainnya), dan seterusnya. Jadi, sama seperti alokasi untuk tabungan, kamu nggak perlu membuat rekening bank berbeda-beda untuk keperluan yang beragam ini. Karena #AdaJenius yang bisa bantu kamu memiliki beragam kartu untuk beragam transaksi.
Daftar barang belanjaan bisa dibilang hal yang sederhana, tapi ini yang bisa menjaga supaya kamu nggak belanja kebablasan. Saat belanja kebutuhan pokok, baik mingguan atau bulanan, usahakan untuk fokus pada barang-barang yang ada di daftar belanjamu saja ya, jangan sampai tergoda untuk mengambil barang lainnya. Kalau kamu menginginkan barang yang di luar daftar belanjamu, pastikan kembali itu barang yang kamu butuhkan dan masih masuk dalam budget belanjamu.
Baca juga: Tips Belanja Hemat dan Cerdas
Nggak ada salahnya memperhatikan promo yang sedang berjalan, baik saat belanja offline maupun online. Saat belanja offline, lihat ke bagian atau rak barang-barang promo, lalu cek apakah barang yang kamu butuhkan ada di situ. Saat belanja online, ada momen-momen belanja di tanggal-tanggal tertentu yang bisa dimanfaatkan. Kalau beli baju misalnya, selalu ada momen midseason sale, end-of-season sale, atau Harbolnas yang bisa kamu ikuti. Yang pasti, manfaatkan promo tapi jangan jadikan ini sebagai alasan untuk belanja yang nggak perlu ya.
Kalau dibayangkan, masak sendiri memang rasanya merepotkan. Tapi ada banyak keuntungan lho dengan mengonsumsi masakan sendiri. Selain lebih sehat karena kita bisa mengontrol bahan makanan yang kita pakai, misalnya garam, MSG, atau minyak yang dipakai, kita juga bisa menghemat banyak dengan masak sendiri. Kamu pun jadi bisa belajar masak untuk makanan-makanan yang ingin kamu coba. Misalnya, pengin makan makanan Korea, coba deh belajar untuk buat sendiri di rumah.
Baca juga: Menu Meal Prep Seminggu untuk Menghemat Uang Makan
Ingat, kartu kredit bukan uang tambahan ya, melainkan alat pembayaran. Jadi kalau kamu memakai kartu kredit, bukan berarti kamu punya uang ekstra untuk belanja, kamu harus membayar dana yang dipakai melalui kartu kreditmu. Gunakan kartu kreditmu dengan bijak dan selalu sisihkan uang untuk membayar tagihan kartu kreditmu tersebut nantinya.
Saat kamu memasukkan satu barang dalam keranjang belanja, tanyakan kembali pada dirimu apakah ini barang yang kamu butuhkan atau inginkan? Untuk menyiasati gaji yang pas-pasan, utamakan mengeluarkan uang untuk hal-hal yang sifatnya memang kamu butuhkan.
Tunda keinginan membeli barang-barang keinginan dengan membuat tabungan terlebih dahulu. Misalnya, sisihkan 10.000 per hari untuk membeli barang yang kamu taksir baru-baru ini. Bedakan skala prioritas untuk barang yang memang harus dibeli sekarang dengan yang bisa kamu jadikan future spending. Untuk memilikinya, kamu harus melalui proses menabung terlebih dahulu. Begitu dana terkumpul, siapa tahu ternyata kamu sudah nggak menginginkan barang tersebut dan tabungan ini bisa dipakai untuk kebutuhan lainnya.
Punya impian atau tujuan akan membuat kita lebih konsisten dalam melakukan sesuatu. Begitu pula dengan mengatur keuangan. Tentukan apa tujuan yang ingin kamu raih dalam waktu singkat, menengah, hingga panjang. Motivasi ini akan lebih membantumu dalam menabung atau menahan diri untuk gak membeli barang yang sebenarnya nggak perlu-perlu banget saat ini. Misalnya, bisa punya dana darurat 3 bulan gaji, menabung untuk DP rumah, dan lainnya. Lalu berkomitmenlah dengan hal ini.
Dengan mengikuti tips di atas, nantinya kamu bisa melihat bahwa mungkin gaya hidup dan pengeluaran yang tidak terjaga yang membuat kamu harus bertahan hidup dari gaji ke gaji. Setelah mengatur keuangan dengan lebih baik, kamu bisa menyisihkan uang untuk ditabung dan tetap menikmati hidup sesuai dengan kondisi keuanganmu.
Pada dasarnya, untuk mengatasi gaji yang pas-pasan, kamu bisa memilih untuk mengurangi pengeluaran atau meningkatkan pendapatan. Kalau memang setelah menjalankan tips di atas kamu masih mengalami hambatan, coba mulai mempertimbangkan untuk mencari penghasilan tambahan atau side hustles ya.
Belum punya Jenius untuk membantumu mengatur gaji yang pas-pasan? Download dan aktivasi Jenius sekarang.
Artikel ini merupakan kolaborasi dengan The Asian Parents.